Hari kartini

Peringatan Hari Kartini tersebut dirayakan setelah 2 Mei 1964, usai Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964. Dalam keputusan tersebut, Kartini juga ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Raden Ajeng Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879, dan berasal dari kalangan bangsawan Jawa. Ia merupakan putri dari bupati Jepara bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dengan M.A. Ngasirah.

Tulisan kartini yang di buku kan :

  1. Habis Gelap Terbitlah Terang Pada Tahun 1922
  2. Renungan Tentang dan Untuk Bangsa Jawa pada Tahun 1979 
  3. Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904 
  4. Panggil Aku Kartini Saja


Sifat yang bisa kita teladani :

1. Cerdas Dan Pintar
Sebagai motivator dan mengerahkan semangat juang pada sleuruh wanita di Indonesia, R.A Kartini memang memiliki tekad kuat dan rajin, dengan sifat dasar itulah yang membuat ia cerdas dan pintar bahkan bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran yang kritis serta mampu membawa perubahan untuk bangsa Indonesia.

2. Ramah Dan Sopan
R.A Kartini sangat supel dalam bergaul, dihormati banyak orang karena ia sangat ramah dan sopan terhadap orang lain. Bukti bahwa ia ramah , supel dan sopan R.A Kartini memiliki teman wanita Belanda yakni Rosa Abendanon, dan Estelle “Stella” Zeehandelaar juga mendukung pemikiran-pemikiran yang diungkapkan oleh R.A Kartini  melalui surat surat yang di tulis Kartini

3. Rendah Hati
Sekalipun R.A Kartini dilahirkan oleh keluarga bangsawan dan terpandang, Ia tidak pernah menunjukannya, yang ia perlakukan sehari-hari yakni merakyat tanpa membeda-bedakan kasta. Ia selalu rendah hati dan tidak pernah sombong dalam kehidupannya.

4. Patuh dan Menghormati  orangtua
Buki bahwa R.A kartini mematuhi orang tuanya saat ayahnya melarang untuk melanjutkan studynya di Batavia ataupun ke Negeri Belanda , Kartini pun mematuhi perintahnya. Karena orang tuanya pernah mengatakan bawah anak wanita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, walau punya pemikin sendiri, kartini selalu menghormati pendapat orang tuanya. Ia tidak membangkang / melakukan tingkah yang mengecewakan orang tuanya seperti ( mogok makan, kabur dari rumah atau yang lain sebagainya ) .

5. Optimis , Ambisius, Ulet dan Pantang Menyerah
Walau banyak hal yang menghalangi cita-citanya, Kartini tetap optimis dan berpikir positif. Ia tidak pernah menyerah dan tetap fokus memperjuangkan hak perempuan untuk bisa memperoleh pendidikan yang sama. Kalau kita punya cita-cita tinggi, kita juga harus berjuang walau beberapa hal menghalangi impian itu. Kartini juga sangat ulet dan pantang menyerah dalam mewujudkan cita-citanya. Ia juga pernah mengatakan kalimat motivasi yakni :
“Kejarlah kesuksesan hingga kamu tak perlu lagi memperkenalkan namamu karena mereka telah mengenalmu.”

6. Mandiri
Sebagai makhluk sosial, kita memang tidak bisa lepas dari bantuan orang lain. Tapi, tak ada salahnya kalau kita melakukannya sendiri selama kita mampu. Seperti R.A Kartini, meskipun kala itu dipingit, ia bisa mencari cara sendiri agar dirinya bisa berpengaruh bagi sekitarnya. Meskipun ia tidak disekolahkan tinggi-tinggi, ia belajar dengan cara menulis surat dengan para sahabat penanya dan belajar melalui pengalaman mereka. Hasilnya, ia bisa membangun sekolah Perempuan Pertama di Jawa.

7. Berjiwa sosial dan Penuh  Kasih sayang
Ia selalu menyayangi anak-anak perempuan khususnya anak didiknya. Ia bahkan pernah mengatakan pada Nyonya Abendanon kalau ia selalu mengasihi anak-anak didiknya.

8. Sabar Dan Setia
R.A Kartini sangat setia dengan suaminya K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang merupakan seorang bangsawan dan juga bupati di Rembang yang telah memiliki tiga orang istri. Kartini setia sampai mati. Dan sekalipun dalam perjuangannya mengangkat hak-hak wanita / mengajak kartini-kartini Indonesia ke hal yang lebih baik lagi , ia juga sering sekali mendapat tantangan, cemoohan dari banyak orang. Tetapi Kartini selalu sabar untuk menghadapinya tanpa harus marah dan terus berjuang untuk mewujudkan cita-citanya.

9. Cinta Tanah Air Dan Bangsa
Kartini berjuang agar para wanita di negerinya bisa  memiliki persamaan hak terutama hak untuk mendapatkan pendidikan  yang nantinya para wanita  bisa turut serta memberikan sumbangan demi kemajuan bangsa dan tanah air tercinta ini.

10.Gigih Dan Berani
Pada kala itu para wanita Indonesia memang dilarang untuk belajar, tetapi R.A Kartini berani menunjukan kegigihannya untuk mengajak wanita Indinesia berada dijalur yang benar dan tidak melakukan perbuatan tercela.

Comments