World Book Day


Hari Buku Dunia ditetapkan oleh UNESCO sebagai perayaan di seluruh dunia buku dan membaca, dan ditandai di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Pertama kali Hari Buku di rayakan di Inggris dan Irlandia, di mana saat itu mawar dan buku-buku yang diberikan sebagai hadiah kepada orang-orang terkasih di St George’s Day – sebuah tradisi mulai lebih dari 80 tahun yang lalu. Peringatan Hari Buku di Inggris dan Irlandia jatuh pada tanggal 4 Maret, Namun sejak tahun 1923 para pedagang buku mempengaruhi tradisi ini untuk menghormati Miguel de Cervantes, seorang pengarang yang meninggal dunia pada tanggal 23 April. Sejak tahun 1925, para perempuan memberikan sebuah buku sebagai pengganti mawar yang diterimanya. Pada 1995, UNESCO mengambil festival mawar dan buku itu dan menjadikannya Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia. Kebetulan banyak sastrawan besar lahir dan meninggal pada tanggal itu, termasuk William Shakespeare yang wafat pada hari itu, selain itu ada pula Cervantes, Inca Garcilaso de la Vegadan Josep Pla juga meninggal dunia. Beberapa pengarang, diantaranya Maurice Druon, Vladimir Nabokov, Manuel Mejía Vallejoand Halldór Laxness dilahirkan pada tanggal yang sama.

World Book Day sendiri merupakan bentuk penghargaan dan kemitraan antara pengarang, penerbit, distributor, organisasi perbukuan serta komunitas–komunitas yang semuanya bekerja sama mempromosikan buku dan literasi sebagai bentuk pengayaan diri dan meningkatkan nilai–nilai sosial budaya kemanusiaan. Secara umum, tujuan diselenggarakannya World Book Day sebagai sebuah world event adalah untuk menyemangati masyarakat, terutama kalangan anak–anak dan remaja untuk mengeksplorasi manfaat dan kesenangan yang bisa didapat dari buku dan membaca.Perayaan World Book Day di Indonesia telah dimulai tahun 2006 oleh Forum Indonesia Membaca. Melalui kerjasama dengan pekerja perbukuan, komunitas literasi, penulis dan masyarakat umum, World Book Day Indonesia terus mendapat sambutan yang hangat di masyarakat. Setiap tahunnya World Book Day Indonesia terus dirayakan sebagai sebuah tradisi perayaan perbukuan di Indonesia yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kesadaran membaca dan mengapresiasi dunia perbukuan Indonesia.

Comments